Minggu, 03 Januari 2021

MARI MENJADI FINANCIAL PLANNER UNTUK DIRI SENDIRI

Belakangan literasi mengenai keuangan banyak bermunculan di indonesia. Berbagai artikel keuangan, financial content dan platform financial membahas bagaimana pentingnya financial planning. Sebenarnya dalam kehidupan kita sehari-hari kita sudah menerapkan apa yang namanya financial planning. Kita mencatat pengeluaran dan pemasukan kita per bulan dan melakukan budgeting/menganggarkan gaji kita untuk pos-pos tertentu sudah merupakan bentuk financial planning yang paling sederhana. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan dan gaya hidup membuat kita harus bisa lebih cermat lagi dalam merencanakan keuangan kita.

Perencanaan keuangan menjadi komprehensif, saat kita memiliki banyak tujuan keuangan. Tujuan keuangan harus kita bedakan menjadi 3 tahap, yaitu:

  • Tujuan keuangan jangka pendek (diwujudkan dalam kurun waktu 1 tahun)
  • Tujuan keuangan jangka menengah (diwujudkan dalam kurun waktu 1 tahun-5 tahun)
  • Tujuan keuangan jangka Panjang (diwujudkan dalam kurun waktu lebih dari 5 tahun)

Untuk menetapkan tujuan keuangan ini, pertama kita harus memisahkan antara kebutuhan atau keinginan. Setelah memisahkannya, maka sebisa mungkin kita memprioritaskan kebutuhan finansial untuk dimasukan sebagai tujuan keuangan. Baru setelahnya kita bisa memasukan keinginan kita. Selain prioritas kita harus mempertimbangkan tujuan keuangan yang realistis (menyesuaikan dengan pemasukan atau apakah jangka waktu yang kita tetapkan sudah sesuai) 

Setelah menetapkan tujuan keuangan, Langkah selanjutnya adalah Know yourself atau ketahui kondisi keuangan mu sendiri. Bukan hanya mengetahui berapa uangmu yang masuk dan berapa kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan. Tapi ini dia Langkah-langkah nya:

  1. Rincikan semua pemasukan mu dan juga pengeluaran mu dalam 1 bulan, ini yang disebut Cash Flow. Lihat apakah terdapat surplus atau defisit.
  2. Rincikan semua harta yang kamu miliki dan hutang yang kamu miliki, ini yang disebut Neraca. Dari neraca ini juga kamu bisa mengetahui Net Worth (istilah keren dari Kekayaan bersih mu)
  3. Rincikan asset riil dan asset financial mu, apa saja kekayaan/harta yang sudah kamu miliki yang berupa benda atau surat berharga.
  4. Menghitung Rasio Keuangan, ini penting untuk cek Kesehatan finansial mu ya. Apakah kondisi keuangan mu sudah memenuhi minimum standar acuan nya.

 

Setelah data-data keuangan mu terkumpul dalam bentuk tujuan keuangan, cash flow, neraca, laporan asset dan rasio keuangan, maka kamu sudah bisa melakukan Analisa keuangan. Analisa keuangan ini seperti bongkar pasang puzzle. Tapi Kamu bisa mengikuti Langkah-langkah berikut untuk bongkar pasang puzzle keuangan mu:

  1. Buat table atau time line yang minimal memuat tahun (disusun berdasarkan waktu/tahun tujuan keuangan), tujuan keuangan, cara mencapai tujuan tersebut.
  2. Kolom cara mencapai tujuannya masih kosong ya? Nah kalau kamu belum tau bagaimana cara mencapainya, inilah yang mengharuskan mu meneliti neraca-cashflow mu. 
  3. Bila dari laporan cash flow mu hasilnya surplus/positif atau lebih, bisa dianggarkan untuk mencapai tujuan keuangan. Tapi kalau defisit/minus, boro-boro mau mencapai tujuan keuangan,  sebaliknya malah jadi pusing melihat laporan cash flownya dan jadi kepikiran gimana cara menutupi kurangnya.
  4. Kalau cash flow mu defisit, terlalu muluk dan tidak realistis rasanya untuk mencapai tujuan keuangan mu yang lain. Maka tujuan keuangan pertama mu harus membuatnya jadi positif dengan membedah pengeluaran lebih dulu. Kembali ke saran awal untuk membedakan kebutuhan dan keinginan finansial. Pos pengeluaran apa saja yang kira-kira sebenarnya bisa di efisienkan, dan tanpa pengeluaran itu pun sebenarnya kamu akan baik-baik saja. Saya yakin pasti ada. Dan pasti cash flow mu bisa berubah positif.
  5. Kalau cash flow sudah positif, sudah efisien. Tapi dana yang diperlukan untuk tujuan keuangan masih kurang, ada banyak solusi yang bisa kamu cari, contohnya cari alternatif lain dari tujuan keuangan tersebut, atau memperpanjang jangka waktu untuk mencapainya atau mencari tambahan pemasukan.
  6. Last but Not Least, yang sulit itu bukan Merencanakan Keuangannya, tapi disiplin menerapkannya.

 

Selamat mencoba yaa.. =D

 

*Happy Sharing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar